Sayangnya,
kebanyakan mahasiswa tidak memiliki keberuntungan semacam itu. Mayoritas
mahasiswa, seperti ditulis sebelumnya, harus bersikap proaktif sedari awal.
Jadi, persiapan sedari awal adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.
Dalam
mencari referensi/bahan acuan, pilih jurnal/paper yang mengandung unsur
kekinian dan diterbitkan oleh jurnal yang terakreditasi. Jurnal-jurnal top
berbahasa asing juga bisa menjadi pilihan. Kalau Anda mereplikasi jurnal/paper
yang berkelas, maka bisa dipastikan skripsi Anda pun akan cukup berkualitas.
Unsur
kekinian juga perlu diperhatikan. Pertama, topik-topik baru lebih disukai dan
lebih menarik, bahkan bagi dosen pembimbing/penguji. Kalau Anda mereplikasi
topik-topik lawas, penguji biasanya sudah “hafal di luar kepala” sehingga akan
sangat mudah untuk menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.
Kedua,
jurnal/paper yang terbit dalam waktu 10 tahun terakhir, biasanya mengacu pada
referensi yang terbit 5-10 tahun sebelumnya. Percayalah bahwa mencari dan
menelusur referensi yang terbit tahun sepuluh-dua puluh tahun terakhir jauh
lebih mudah daripada melacak referensi yang bertahun 2000-2010.
Salah
satu tahap persiapan yang penting adalah penulisan proposal. Tentu saja
proposal tidak selalu harus ditulis secara “baku”. Bisa saja ditulis secara
garis besar (pointer) saja untuk direvisi kemudian. Proposal ini akan menjadi
guidance Anda selama penulisan skripsi agar tidak terlalu keluar jalur
nantinya. Proposal juga bisa menjadi alat bantu yang akan digunakan ketika Anda
mengajukan topik/judul kepada dosen pembimbing Anda. Proposal yang bagus bisa
menjadi indikator yang baik bahwa Anda adalah mahasiswa yang serius dan
benar-benar berkomitmen untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.
0 Response to "Tahap Persiapan dalam Membuat SKRIPSI"
Post a Comment