Perkembangan Teknologi Pengecoran dari Masa ke Masa


Sejak tahun 4000 sebelum Masehi teknologi pengecoran terus berkembang mengikuti perkembangan material dan perkembangan teknologi lainnya yang ikut berkontribusi bagi proses pengecoran. Penemuan-penemuan di bidang elektronika juga berdampak pada perkembangan proses pengecoran yang lebih produktif dan efisien. Sistem robot masuk ke dalam proses pengecoran sekitar tahun 1970 Masehi dan sejak itu proses pengecoran terus mengalami penyempurnaan dalam berbagai bagian baik sistem produksi maupun manajemen produksinya.
Secara umum berbagai penemuan penting dalam perkembangan teknologi pengecoran dirangkum sebagai berikut:     
-    4000 SM  :           Berbagai perhiasan dibuat dengan cara pengecoran
-    2500 SM  :           Pengecoran dengan pola lilin mulai dikenal.
-    2000 SM  :           Paduan tembaga mulai dikembangkan.
-    1500 SM  :           Mesir menggunakan tungku pelebur dengan peniup (cikal bakal tanur kupola)
-    1000 SM  :           Awal jaman besi, namun cara peleburan besi belum ditemukan.
-    500 SM    :           Cina menemukan cara peleburan besi.
-    500 SM    :           Tuangan berongga dikembangkan di Yunani dari bahan perunggu.
-    200 SM    :           Cina mengembangkan teknik pengerjaan panas.
-    70 M        :           Pilinus SR, mulai memasyarakatkan pengetahuan teknik pengolahan dan pengerjaan logam.
-    747 M      :           Jepang membuat patung budha seberat 380 ton (rekor tuangan tembaga terberat di dunia, sampai saat ini belum terpecahkan).
-    1707 M    : A Darby (inggris) mendapatkan hak kapten untuk menggunakan cetakan dengan pasir cetak
-    1740 M    : Huntsman (inggris) menemukan cara peleburan baja
-    1860 M    : Tanur kapola dengan konstruksi modern mulai
-    1879 M    : Wilhelm Siemens memperkenalkan tanur bertenaga listrik pertama, yaitu tanur busur api
-    1890 M    : mekanisasi pengecoran dengan ban berjalan dikembangkan di pittsburg USA.
-    1891 M    : Kjellin memperkenalkan tanur induksi frekwensi rendah
-    1893 M    : H. Rolle mendapatkan hak paten pengecoran dengan cetakan logam dan merupakan pengecoran pertama dengan cara ini.
-    1915 M    : pengecoran sentrifugal pertama kali digunakan di sao Paulo, Brazil
-    1943 M    : Johannes Croning mendapatkan hak paten untuk penemuannya yaitu cetakan kulit
-    1942 M    :           Pengembangan besi tuang kelabu menjadi besi tuang kelabu bergrafit bulat
-    1955 M    : Analisa panas mulai digunakan pada pabrik pengecoran
-    1970 M    : Robot memasuki industri pengecoran
Peralihan menuju ke produksi masal menuntun para ahli pengecoran untuk merencanakan peralatan peleburan, pembuatan cetakan dan pengerjaan akhir yang mampu bekerja terus menerus secara mekanis.
Pada peleburan besi, tanur kupola merupakan tanur ysng sangat umum, hingga tahun 1960 dimana penggunaan peleburan logam pada umumnya berkembang pula penggunaan tungku-tungku pelebur dengan bahan bakar minyak maupun gas mengurangi tanur bertenaga listrik yang hanya digunakan untuk melebur baja dan besi. Tuntutan yang tinggi akan ketelitian pada tuangan dan produktifitas sudah dimulai sejak pertengahan abad ini sehingga melahirkan mekanisasi pada pembuatan cetakan.
Setelah meningkatnya kebutuhan akan tanah lempung dengan mutu tinggi sebagai bahan pengikat cetakan dan lemak sebagai bahan pembuatan diri, maka bahan pengikat cetakan yang lain pun mulai dikembangkan, terutama bahan pengikat dengan dasar semen, air kaca, dan sintetis.
Demikian pula dengan pengecoran cetak (pada cetakan tetap) yang merupakan impian lama indrustri pengecoran berkembang pesat terutama pada pengecoran logam ringan. Langkah nyata dalam mekanisasi pembersih tuangan adalah dengan diketemukannya teknik penyemprotan pada akhir abad ke 19.
Berdasarkan modal yang semakin besar dan kepentingannya, perhitungan penggunaan bahan dan energy pun di perketat dan seekonomis mungkin,apalagi stelah segi kenyamanan dan keamanan, kerja di pabrik mulai mendapat prioritas, maka secara keseluruhan pengecoran menjadi suatu kerja yang kompak dan merupakan ladang pananaman modal yang menarik.

Daftar Pustaka:
Jain, P.L. (2003). Priciples of Foundry Technology. McGraw-Hill Publishing Company Limited. New Delhi.
Surdia, Tata dan Chijiiwa, Kenji. (1991) Teknik Pengecoran Logam. Pradnya Paramita. Jakarta.
Widodo. (1995). Teknik Pengecoran Logam 1. Politeknik Manufaktur Bandung. Bandung.

Related Posts:

0 Response to "Perkembangan Teknologi Pengecoran dari Masa ke Masa"

Post a Comment