Hal lain yang sering terjadi kekeliruan
di antara mahasiswa dalam pengajuan Skripsi antara lain:
1.
Ketidakjelasan Isu
Isu
adalah titik awal sebelum melakukan penelitian. Isu seharusnya singkat, jelas,
padat, dan mudah dipahami. Isu harus menjelaskan tentang permasalahan, peluang,
dan fenomena yang diuji. Faktanya, banyak mahasiswa yang menuliskan isu (atau
latar belakang) berlembar-lembar, tetapi sama sekali sulit untuk dipahami.
Kunci dari kejelasan isu adalah adanya masalah.
2.
Tujuan Riset & Tujuan
Periset
Tidak
jarang mahasiswa menulis “sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
kesarjanaan” sebagai tujuan risetnya. Hal ini adalah kesalahan fatal. Tujuan
riset adalah menguji, mengobservasi, atau meneliti fenomena dan permasalahan
yang terjadi, bukan untuk mendapatkan gelar S1.
3.
Bab I adalah bagian
terpenting.
Banyak
mahasiswa yang mengira bahwa bagian terpenting dari sebuah skripsi adalah
bagian pengujian hipotesis. Banyak yang menderita sindrom ketakutan jika
nantinya hipotesis yang diajukan ternyata salah atau ditolak. Padahal, menurut
saya, bagian terpenting skripsi adalah Bab I. Logikanya, kalau isu, motivasi,
tujuan, dan kontribusi riset bisa dijelaskan secara runut, biasanya bab-bab
berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya. Oleh karena itu jangan
menyepelekan Bab 1 karena di bab 1 ada pondasi skripsi yang jika pondasi itu
kuat maka bagunan skripsi berikutnya (Bab 2 sampai Bab 5) akan kuat.
4.
Padding
Ini
adalah fenomena yang sangat sering terjadi. Banyak mahasiswa yang menuliskan
terlalu banyak sumber acuan dalam daftar pustaka, walaupun sebenarnya mahasiswa
yang bersangkutan hanya menggunakan satu-dua sumber saja. Sebaliknya, banyak
juga mahasiswa yang menggunakan beragam acuan dalam skripsinya, tetapi ketika
ditelusur ternyata tidak ditemukan dalam daftar acuan.
5.
Joint Hypotheses
Menurut
pendekatan saintifik, pengujian hipotesis adalah kombinasi antara fenomena yang
diuji dan metode yang digunakan. Dalam melakukan penelitian ingatlah selalu
bahwa fenomena yang diuji adalah sesuatu yang menarik dan memungkinkan untuk
diuji. Begitu pula dengan metode yang digunakan, haruslah metode yang valid dan
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kalau keduanya terpenuhi, yakinlah
bahwa skripsi Anda akan dimengerti. Sebaliknya, kalau Anda gagal memenuhi salah
satu (atau keduanya), bersiaplah untuk dibantai dan dicecar habis-habisan.
6.
Keterbatasan & Kemalasan
Mahasiswa
sering tidak bisa membedakan antara keterbatasan riset dan “kemalasan riset”.
Keterbatasan adalah sesuatu hal yang terpaksa tidak dapat terpenuhi (atau tidak
dapat dilakukan) karena situasi dan kondisi yang ada. Bukan karena kemalasan
periset, ketiadaan dana, atau sempitnya waktu.
7.
Kontribusi Riset
Ini
penting (terutama) jika penelitian Anda ditujukan untuk menarik sponsor atau
dibiayai dengan dana pihak sponsor. Kontribusi riset selayaknya dijelaskan
dengan lugas dan gamblang, termasuk pihak mana saja yang akan mendapatkan
manfaat dari penelitian ini, apa korelasinya dengan penelitian yang sedang
dilakukan, dan seterusnya. Kegagalan dalam menjelaskan kontribusi riset akan
berujung pada kegagalan mendapatkan dana sponsor.