Sejak awal jaman pengecoran dikuasai pola dari lilin
untuk pekerjaan satuan pun sudah dikenal. Selanjutnya pola berkembang sesuai dengan cetakannya karena pola
digunakan untuk membuat cetakan. Sebelum jenis pola berkembang seperti sekarang, pola hanya terbuat dari pola kayu dan pola logam yang sederhana.
Menurut seringnya pemakaian, pola terdiri dari dua tipe yaitu pola
tetap dan pola hilang. Pola tetap adalah pola yang pemakainnya lebih dari satu kali seperti pada gambar 1. Pola hilang adalah pola yang hanya digunakan satu kali saja
dan setelah itu rusak. Pola hilang biasanya dibuat dari
bahan yang mudah mencair ketika terkena panas seperti stereopoam dan lilin
(gambar 2).
Gambar 1. Pola tetap (kayu),
pola asli
Gambar 2. Pola hilang
berbahan lilin
Gambar 3. Pola berinti
dengan plat pola
Berdasarkan bentuk hasil
cetakannya pola dibedakan menjadi pola asli dan pola berinti. Sebuah pola yang
berbentuk sama dengan tuangan yang akan dibuat disebut pola asli seperti gambar
1. Sedangkan pola yang pembentukan tuangannya dibantu oleh inti disebut pola
berinti seperti gambar 3. Pola digunakan untuk membentuk benda tuangan dan inti
digunakan untuk membuat rongga pada benda tuangan. Inti bisa dibuat dari bahan
cetakan seperti pasir atau dari bahan lain yang lebih keras. Inti dibuat secara
khusus dengan cetakan tetap seperti pada gambar 4.
Gambar 4. Cetakan pembuat inti
Berdasarkan fungsi untuk
cetakan, pola dibedakan menjadi pola cetakan tangan dan pola cetakan mesin.
Pola cetakan tangan digunakan pada pembuatan cetakan dengan tangan. Pola
cetakan mesin dibuat untuk digunakan pada mesin pembuat cetakan. Pola cetakan
mesin umumnya adalah pola pada plat atau plat pola.
Berdasarkan bentuk polanya,
pola dibedakan menjadi pola utuh dan pola bagian. Pola utuh adalah pola yang
berbentuk keseluruhannya utuh seperti tuangan yang akan dibuat. Pola bagian
memiliki sebagian dari bentuk jadi tuangannya. Yang tergolong pada pola bagian
seperti pola penyapu putar, pola penyapu tarik dan pola rusuk. Karena kesulitan
dalam pembuatan cetakan, maka dewasa ini jenis pola bagian telah tersisihkan
oleh pola utuh kecuali pola penyapu putar yang masih sering dipergunakan di
beberapa pabrik pengencoran.
Selain beberapa jenis pola
yang telah dijelaskan di atas, perkembangan pola terus berlanjut mengikuti
perkembangan teknik pengecoran secara umum. Pada pengecoran modern seperti invesment casting, pola lilin kembali
digunakan dengan teknik pembuatan dan penggunaannya yang lebih modern. Pola
lilin pada invesment casting dibuat
dengan cara lilin cair diinjeksikan ke cetakan lilin, kemudian didiamkan sampai
membeku kemudian dikeluarkan dari cetakan. Pada pengecoran modern lainnya ada
juga yang tidak menggunakan pola seperti die
casting karena pada pengecoran ini menggunakan cetakan tetap.
Daftar Pustaka:
Jain, P.L. (2003). Priciples
of Foundry Technology. McGraw-Hill Publishing Company Limited. New Delhi.
Surdia, Tata dan Chijiiwa, Kenji. (1991) Teknik
Pengecoran Logam. Pradnya Paramita. Jakarta.
Widodo. (1995).
Teknik Pengecoran Logam 1. Politeknik Manufaktur Bandung. Bandung.
0 Response to "Perkembangan Teknologi Pola"
Post a Comment