Perancangan Mesin Pengupas dan Pemarut Kelapa

Mesin Pemarut Kelapa
Mesin pengupas dan pemarut kelapa memiliki kegunaan terutama bagi para petani kelapa sebagai bagian dari teknologi penanganan pasca panen atau bagi para penjual di pasar yang memasarkan parut kelapa. Sebagian besar proses pengolahan kelapa menjadi parutan menggunakan mesin pengupas yang berfungsi untuk mengupas kelapa hingga kulitnya bersih dan proses pemarutan kelapa menggunakan mesin pemarut kelapa. Oleh karena itu, para petani atau pedagang harus memiliki dua mesin untuk menghasil parutan kelapa. Berdasarkan kondisi tersebut, penulis merancang mesin dengan menggabungkan dua mesin tersebut yaitu mesin pengupas sekaligus pemarut kelapa. Mesin ini dibuat dengan menggunakan penggerak motor listrik sehingga selain akan memiliki nilai ekonomis juga meiliki beberapa keuntungan diantaranya produktifitas bisa lebih tinggi, keseragaman produk dapat terkontrol, biaya tenaga kerja bisa ditekan dan tentunya dengan kualitas yang lebih baik.
Secara umum mesin pengupas dan pemarut kelapa terdiri dari empat bagian utama yaitu sistem pengupas, sistem pemarut, sistem transmisi daya dan konstruksi mesin. Sistem pengupas adalah bagian utama mesin yang berfungsi untuk mengupas kulit buah kelapa. Sistem pemarut adalah bagian utama mesin yang berfungsi untuk memarut buah kelapa yang telah dikupas kulitnya. Sistem transmisi adalah bagian utama mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari motor listrik ke sistem pengupas dan sistem pemarut. Konstruksi mesin adalah bagian utama mesin yang berfungsi untuk mendukung semua sistem pada mesin pengupas dan pemarut kelapa.

Berdasarkan hasil analisa dan perancangan, diperoleh spesifikasi sistem mesin pengupas dan pemarut kelapa sebagai berikut:


Spesifikasi Sitem Transmisi


  1. Motor listrik dipilih dengan spesifikasi daya 0,37 Kw ( ½ Hp) , kecepatan 900 rpm dan 1 phasa.
  2. Poros penggerak dibuat dari bahan S45C dengan diameter 10 mm..
  3. Puli penggerak dibuat dengan ukuran diameter nominal puli dp = 76,2 mm, diameter kepala puli dk = 85,2 mm dan diameter naf puli dB = 32 mm.
  4. Puli yang digerakkan dibuat dengan ukuran diameter nominal puli Dp = 114,3 mm, diameter kepala puli Dk = 123,3 mm dan diameter naf puli DB = 45 mm.
  5. Sabuk yang digunakan adalah sabuk V dengan kode A36 artinya penampang sabuk tipe A dengan panjang sabuk 36 inchi atau 914 mm.
  6. Pengikat puli penggerak menggunakan 2 buah baut M6 x 1 dengan spesifikasi d = 6 mm, d1 = 4,917 mm, d2 = 5,35 mm, h = 0,541 mm dan p = 1 mm.
  7. Pengikat puli yang digerakkan menggunakan 2 buah baut M6 x 1 dengan spesifikasi d = 6 mm, d1 = 4,917 mm, d2 = 5,35 mm, h = 0,541 mm dan p = 1 mm.



Spesifikasi Sistem Pengupas


  1. Pisau pengupas dirancang dengan bahan baja perkakas (tool steel) jenis HSS (High Speed Steel), jumlah pisau 1 buah, tebal pisau 1 mm, sudut potong dan sudut buang 20o
  2. Piringan pisau pengupas dirancang dengan bahan FC 20 dan menggunakan ulir  M 6 x 1 dengan panjang kerja ulir 8 mm.
  3. Baut pengikat pisau pengupas menggunakan baut M6 x 1 dengan spesifikasi d = 6 mm, d1 = 4,917 mm, d2 = 5,35 mm, h = 0,541 mm dan p = 1 mm.
  4. Ukuran poros pada daerah piringan pengupas dirancang dengan diameter 19 mm.
  5. Pengikat penahan kelapa menggunakan 2 buah baut M6 x 1 dengan spesifikasi d = 6 mm, d1 = 4,917 mm, d2 = 5,35 mm, h = 0,541 mm dan p = 1 mm.



Spesifikasi Sistem Pemarut


  1. Roda pemarut dirancang dengan bahan baja perkakas (tool steel) jenis HSS (High Speed Steel), diameter mata potong 1 mm,  jumlah mata potong 50 baris dan setiap baris berjumlah 60 buah.
  2. Sambungan pada roda pemarut menggunakan sambungan las dengan kampuh T tebal 2,6 mm, panjang lasan 6 mm dan jumlah lasan 8 buah. Proses pengelasan menggunakan las busur listrik dengan elektroda E 6013.
  3. Sambungan pada poros roda pemarut menggunakan sambungan las dengan kampuh T tebal 2,6 mm, panjang lasan sepanjang diameter poros. Proses pengelasan menggunakan las busur listrik dengan elektroda E 6013.
  4. Ukuran poros pada daerah roda pemarut dirancang dengan diameter 24 mm.
  5. Bantalan menggunakan bantalan gelinding jenis terbuka kode 6204 yang memiliki umur bantalan mencapai 1,8 x 106 jam pada faktor keandalan 95%.
  6. Baut pengikat bantalan menggunakan 2 buah baut berukuran M8 x 1,25 dengan spesifikasi d = 8 mm, d1 =6,647 mm, d2 = 7,188 mm, h = 0,677 mm dan p = 1,25 mm.



Spesifikasi Konstruksi Mesin


  1. Dudukan transmisi dirancang dengan menggunakan 2 buah baut M8 x 1,25 pada setiap  bantalan dengan spesifikasi d = 8 mm, d1 = 6,647 mm, d2 = 7,188 mm, h = 0,677 mm p = 1,25 mm dan panjang kerja ulir 10 mm.
  2. Dudukan motor dirancang dengan tebal mur 8 mm, jumlah baut 4 buah dan menggunakan baut M8 x 1,25 dengan spesifikasi d = 8 mm, d1 =6,647 mm, d2 = 7,188 mm, h = 0,677 mm dan p = 1,25 mm.
  3. Pegas pendorong menggunakan bahan baja pegas kode SWA dan jenis pegas tekan dengan spesifikasi  d = 1 mm, D = 10 mm, n = 23 lilitan, p = 3,4 mm
  4. Konstruksi mesin dirancang dengan bahan S 45 C, ukuran besi siku 30x30x3 mm, proses pengelasan menggunakan las busur listrik dengan spesifikasi elektroda E 6013. Kaki-kaki konstruksi cukup aman untuk menahan beban dengan getaran apalagi pada setiap kaki konstruksi dipasang peredam getaran berupa bantalan karet.

Related Posts:

0 Response to "Perancangan Mesin Pengupas dan Pemarut Kelapa"

Post a Comment